Sabtu, 19 Februari 2011

GUNUNGKIDUL DI USULKAN MENJADI TAMAN BUMI DUNIA

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengusulkan Gunung Kidul menjadi taman bumi dunia untuk melestarikan kawasan batuan karst di kabupaten ini.Usul itu akan disampaikan kepada Global Geopark Network UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan), kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul, Birowo Adji di Wonosari, Sabtu.
"Kalau tidak segera ditangani, kawasan karst di Kabupaten Gunung Kidul dengan potensi keindahan geologinya dapat habis ikut ditambang. Karena itu kami berupaya mengusulkan Gunung Kidul dapat dijadikan taman bumi dunia untuk menjaga kelestarian karst,? katanya.
Dia mengatakan dengan dijadikan taman bumi dunia atau kawasan geopark internasional kelestraian lingkungan dapat terjaga di samping dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut dia, salah satu syarat untuk menjadi taman bumi dunia adalah pengelolaan yang mengedepankan kearifan lokal. "Sejumlah geoheritage di Gunung Kidul sudah dikelola oleh masyarakat melalui kelompok sadar wisata sehingga pengelolaannya menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki untuk menuju Gunung Kidul sebagai taman bumi dunia," katanya.
Dia mengatakan dengan status geopark internasional atau taman bumi dunia dapat membantu pengembangan kawasan geoheritage dan pemasaran kepada wisatawan secara internasional. "Jaringan pelestari warisan geologi global atau Global Geopark Network (GGN) di bawah naungan UNESCO membantu pengembangan dan promosi kelestarian lingkungan karst yang memiliki daya jual tinggi bagi wisatawan dunia," katanya.
Menurut dia, klaster kawasan karst dalam bentangan geologi di Gunung Kidul secara perundang-undangan merupakan kawasan yang dilindungi namun dengan melihat realitas bahwa batuan karst juga menjadi sumber mata pencaharian pokok sebagian masyarakat yang dilakukan secara turun temurun maka dalam menyikapinya diperlukan pendekatan yang bijaksana.
"Masalah pertambangan kawasan karst memang menjadi bahan diskusi yang rumit, namun kami tetap optimistis ketika masyakat dapat diberdayakan dengan sumber pencaharian lain tentu tidak akan terjadi kendala, misalnya menjadi pengelola beberapa titik kawasan geoheritage," katanya.
Dia mengatakan saat ini sudah ada sejumlah geoheritage yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat, antara lain geoheritage Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan wisata caving tubing Kali Suci, Lembah Karst Mulo, Sri Getuk serta geoheritage yang berada di kawasan objek wisata pantai seperti Pantai Siung dan Pantai Wedi Ombo.
"Pemkab Gunung Kidul bersama Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta masih berusaha melengkapi dokumen pengajuan untuk menjadikan Gunung Kidul menjadi taman bumi dunia,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar