Senin, 28 Februari 2011

Benua Amerika

tidak lepas dari sejarah peradaban bangsa-bangsa kuno yang mendiami Benua Amerika pasca kedatangan Colombus. Berbagai peradaban kuno yang terkenal hidup berdampingan dengan kepercayaan tanpa memikirkan bagaimana waktu dan ruang di masa ini.
Berbagai buku sejarah yang pernah kita baca mengisahkan terbentuknya negara Amerika Serikat dengan melewati berbagai peperangan. Revolusi Amerika tidak lepas dari perjuangan untuk membebaskan diri dari Inggris.
Daratan Amerika merupakan hasil temuan seorang pedagang dan penjelajah kebangsaan Spanyol bernama Christophorus Colombus. Colombus yang mengira sampai di daratan India memanggil suku pedalaman dengan sebutan Indian. Penemuan itu membuat Amerigo Vespuci merasa penasaran dan ingin meneliti kehidupan di daratan tersebut.
Pada akhirnya, Amerigo mengetahui kesalahan Colombus dan benua itu dinamai seperti namanya “Amerika”. Sejak saat itu, para penduduk Eropa berbondong-bondong mencari kehidupan baru di daratan misterius tersebut. Dimulailah pertentangan kepentingan politik dari berbagai negara Eropa yang ingin menguasai Amerika.
Revolusi Amerika melewati berbagai macam peperangan. Dimulai dari perebutan wilayah kekuasaan oleh negara-negara di Eropa sehingga terjadi Perang Laut 7 tahun. Perang ini membuat rakyat Amerika Utara ingin membebaskan diri dan hidup secara independen.
Amerika Serikat mengumumkan kemerdekaannya pada dunia internasional dengan dukungan Perancis dan Spanyol. Akhirnya, pada 1783, Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat melalui perjanjian Versailes. 
Film Apocalypto, Misteri Sejarah Amerika
Banyak kontradiksi mengenai siapa penemu benua Amerika sebenarnya. Apakah Colombus sang penjelajah atau laksamana China bernama Cheng Ho?
Namun, jika dipikir secara logika, suku Indianlah penemu benua Amerika. Suku Indian yang disangka bangsa India oleh Colombus berasal dari Asia. Lebih dari 20.000 tahun lalu, mereka menemukan daratan Amerika ketika mengikuti hewan buruan menyebrangi jembatan darat Bering (Selat Bering) ke Alaska.
Dalam sejarahnya, daratan Asia dan Amerika merupakan kesatuan dan belum tepisah oleh lautan dalam. Selat Bering, dahulu, merupakan tanah genting dan kini menjadi pemisah antara Asia dan Amerika.
Suku tersebut mendirikan peradaban selama ribuan tahun. Mereka hidup dengan berburu, meramu, dan mendirikan membangun rumah yang disebut pueblo. Kehidupan mereka sangat misterius dan tersembunyi dari masyarakat dunia luar. Mulai kepercayaan mistis yang harus mengorbankan manusia lain hingga perilaku kanibalisme.
Contohnya, dalam film Apocalypto. Digambarkan kehidupan bangsa kuno Amerika di daerah Yukatan, Meksiko, selama periode runtuhnya peradaban bangsa Maya. Masa ini adalah ketika Colombus belum menginjakan kakinya di daratan Amerika.
Dalam film ini, kita dapat melihat ras asli bangsa Amerika yang sangat mirip orang Asia. Para pemain merupakan orang-orang Meksiko dan masyarakat keturunan orang Amerika asli. Mereka menggunakan dialog Yucatec Maya, salah satu dari tiga bahasa asli bangsa Maya.
Dimulai dari kehidupan sekelompok suku pedalaman pada abad ke-16, sekelompok pria sedang berburu di hutan Mesoamerika. Sebagai penguasa hutan, tidak sulit bagi mereka melakukan perburuan.
Kehidupan mereka yang tentram menjadi mimpi buruk ketika anak kepala suku, Jaguar Paw, merasakan keanehan pada sekelompok pengungsi yang mengalami trauma dan meminta izin melewati hutan karena desa mereka telah porak-poranda.
Flint Sky, ayahnya, mengatakan bahwa ia tidak boleh membiarkan rasa takut mengaliri pikirannya. Akhirnya, mereka menghabiskan malam itu dengan berpesta dan menikmati hasil perburuan.
Jaguar yang terbangun dari mimpi buruk mendapati sekelompok perampok memasuki perkampungan mereka dan mulai menyerang para penduduk. Jaguar membawa Tujuh, istrinya, yang sedang hamil dan anak mereka, Turtles Run, bersembunyi di sebuah sumur. Kemudian, Jaguar meninggalkan mereka untuk menolong penduduk lainnya.
Setelah mengalami penaklukan dari para perampok, Jaguar bersama para penduduk desa lainnya menjadi tawanan dan diikat pada sebilah bambu. Ia harus menerima kematian ayah dan separuh penduduk desa, sementara istri dan anaknya menunggu dengan ketakutan di dalam sumur.
Kawanan rampok tersebut merupakan suku yang memiliki peradaban lebih maju. Di masa kini, disebut “orang perkotaan” peradaban Maya Kuno. Mereka membawa para tawanan menuju Maya kota.
Dalam perjalanan, mereka melewati sebuah kota yang sangat gersang dan bergelimpangan mayat akibat wabah penyakit. Yang tersisa hanya seorang gadis kecil yang meramalkan kematian para perampok tersebut.
Sesampainya di kota, mereka mendapatkan sambutan aneh dari para penduduk. Para wanita dijual menjadi budak, sedangkan para pria akan menjadi persembahan dewa.
Di sini, kita akan melihat kemegahan piramida bangsa Maya. Peradaban mereka menunjukan bahwa mereka telah mengenal tulisan dengan adanya gambar dan huruf kuno pada dinding gua piramida.
Tulisan dan gambar itu berkisah tentang tumbal yang akan dikorbankan kepada dewa mereka. Satu per satu tawanan dipenggal kepalanya di atas piramida. Darah mereka dianggap akan membawa berkah bagi penduduk Maya kota. Ketika Jaguar akan dikorbankan, muncul gerhana matahari, yang dianggap tanda bahwa dewa puas dengan persembahan mereka.
Jaguar dan sisa tawanan yang selamat dijadikan bahan perburuan oleh para perompak. Namun, kelincahan dan ketangkasan Jaguar membuatnya berhasil membantai para perampok di hutan.
Akhir cerita, Jaguar dapat berkumpul kembali dengan istrinya yang telah melahirkan dan kedua anak mereka. Ketika akan pergi memulai kehidupan baru, mereka melihat kapal bangsa Spanyol yang baru melakukan pendaratan.
Diperkiraan, masa itulah ketika Colombus menginjakan kakinya ke tanah Amerika. Jaguar mungkin salah satu bangsa Indian Kuno yang menyaksikan kedatangan Colombus.
Selain kisah Jaguar Spaw, masih banyak cerita kehidupan suku Indian kuno yang masih menjadi misteri untuk dunia luar. Namun, bukankah para pendatang itu juga merupakan misteri dari belahan dunia lain bagi mereka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar