Selasa, 01 Maret 2011

Mendidik Remaja Cara Islami


Rubrik Remaja-Islami.jpg

           Diantara sekian banyak persoalan yang mengganggu kebahagiaan hidup, adalah masalah hubungan orang tua dengan anaknya yang telah remaja dan dewasa itu. Tidak jarang kita mendengar keluhan seorang ibu yang berkata: "Dulu sewaktu anak-anak saya masih kecil-kecil, hati saya senang, walaupun lelah, sibuk dan kurang tidur.
Tapi sekarang hati saya sedih walaupun badan saya senang, tidak sibuk, tidur cukup karena merasa tidak ada anak yang santun dan sayang kepada saya." Bahkan ada juga orang tua yang merasa anaknya sudah dewasa dan remaja itu tiba-tiba menjadi nakal, suka melawan, tidak mau patuh dan sering menyusahkan orang tua yaitu menyalahkan kedudukan orang tua, dengan berbagai kelakuannya.
Dan tidak sedikit pula para remaja, merasa kurang bahwa orang tuanya tidak mau mengerti perasaannya, tidak mengindahkan kebutuhannnya dan lain sebagainya. Sehingga mereka menjadi bingung, cemas dan gelisah dengan demikian tidak mampu menghadapi persoalan hidup sebagai seorang remaja. Dalam suasana kecemasan dan kegelisahan itulah mereka mudah terkena pengaruh yang tidak baik dari luar, maka mereka menjadi frustasi dan fatal akibatnya kalau tidak cepat ditanggulangi.
Apalagi kalau kita lihat sekarang ini, makin banyak kenyataan hidup yang tidak menyenangkan terutama dalam masyarakat maju dan modern ini, dimana agama tidak lagi diindahkan, mungkin akibat teknologi modern yang tidak disertai dengan agama, sehingga dengan keadaan itu mendorong orang untuk berbuat dan menghargai sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Keluarga dan rumah, merupakan pelabuhan yang aman dan tambatan yang kokoh bagi setiap anggota keluarga, terutama remaja. Ayah, ibu dan anak-anak adalah suatu basis dimana secara teratur dan harmonis seluruh keluarga berkumpul untuk berkomunikasi dan berbincang-bincang baik dalam hal yang menggembirakan ataupun ketika sedang menghadapi kesulitan.
Keluarga adalah merupakan kesatuan daripada masyarakat kecil, yang mempunyai motivasi dan tujuan hidup tertentu, dimana ayah, ibu dan anak-anak mempunyai fungsi dan tanggung jawab saling mengisi, baik eksistensi ataupun keselamatan dari persekutuan hidup itu.
Dalam ajaran Islam, cara mendidik anak yang diajarkan Allah SWT kepada anak terdapat dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 13 s/d 19 yang dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Menanamkan jiwa tauhid
2. Menghargai dan menghormati orang tua.
3. Memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik.
4. Kejujuran, bahwa tidak ada satupun yang dapat disembunyikan dihadapan Allah SWT.
5. Supaya mendirikan sholat dan ibadah lain.
6. Mengajak kepada perbuatan baik dan mencegah perbuatan munkar.
7. Supaya bersabar.
8. Melarang keangkuhan dan kesombongan dalam pergaulan.
9. Sederhana dalam sikap, berjalan dan berbicara.
Oleh karena itu pembinaan generasi harus dimulai dari sedini mungkin, dengan demikian kita menciptakan insan pembangunan, yang kreatif, produktif dan taqwa kepada Allah SWT, yang mampu tanding ke gelanggang walau seorang untuk membela bangsa, negara, dan agama.

KIAT-KIAT MENJADI ORANG SUKSES DAN MULIA

v     Beribsuksesadah dengan cara yang benar
Jika hidup tanpa ibadah yang benar ibarat hidup tanpa pondasi, bangunan tanpa pondasi akan roboh dengan ibadah yang benar Insya Allah akan mebuat kita semakin tawadhu dan kokoh kepada Allah

v     Berakhlak baik
Ibadah bagus siang malam, tapi selesai sholat mulut kotor, tidak jujur, apalah artinya ibadah, kalau tidak di barengi akhlak baik maka perlu 5S
( Senyum, Salam, Sapa, Sopan & Santun )
Pemimpin adalah TELADAN kalau memimpin dan mengatur diri sendiri tidak mampu bagaimana mungkin kita bias mengatur dan memimpin orang lain, BUKTIKAN!!!!!!!!

v     Belajar tiada henti
Akhlak sudah baik, ibadah bagus tapi itu tidak cukup karena masalah akan bertambah, potensi konflik bertambah, kebutuhan semua bertambah, bagaimana mungkin menyikapi segala yang makin ruwet dengan ilmu yang tidak bertambah.
Ciri sukses adalah orang-orang yang cinta ilmu dengan belajar.
Kesuksesan hari ini tidak berarti besok kita akan meraih sukses lagi tanpa kesiapan diri dan berjuang lebih keras, maka sukses akan sulit dipertahankan!!!!

v     Bekerja dengan 5 AS
o       Kerja Keras,
o       Kerja Cerdas,
o       Kerja Kualitas,
o       Kerja Tuntas,
o       Kerja Ikhlas.
Yang harus menjadi standar ada pada diri kita adalah bekerja optimal dengan pemikiran yang cerdas karena ada yang kerja keras tetapi akal tidak digunakan akibatnya cuma jadi pekerja keras saja.

v     Bersahaja dalam hidup
Ada orang yang bekerja keras tetapi sia-sia, karena ditipu oleh keborosan, bermegah-megah, diperdaya, dikutuk oleh orang lain, dan menjadi kedengkian. Kenapa??????karena tidak tidak bersahaja, padahal akibat gemar bersahaja maka kemampuan keuangan kita lebih tinggi diatas kebutuhan sehingga bisa menyimpan uang bersodaqoh, dan berinvestasi, budaya masyarakat kita diharapkan bukan budaya punya barang, tapi budaya berinvestasi akibatnya selalu punya nilai tambah.

v     Bantu Sesama
Alat ukur sukses kita setelah bersahaja adalah punya kelebihan untuk memajukan orang-orang yang benar-benar tidak mampu dengan memberi bantuan seperti Sembako, dll. Kesuksesan kita mulai diukur dengan kemampuan membantu orang lain, membuat lapangan kerja sebanyak mungkin, sehingga orang lain lebih maju lagi dengan mempunyai tata nilai yang sama dengan kita.
Ibadah yang bagus, akhlak yang bagus, terus berusaha untuk belajar menambah ilmu, bekerja keras dengan saling tolong menolong.

v     Bersihkan hati selalu
Mengapa?????Allah tidak menerima amal, kecuali ikhlas jangan merasa ujub, dengan tidak merasa berjasa, dengan tidak merasa paling bisa, dengan tidak merasa paling mulia, tetapi semuanya karena Allah. Alhamdulillah!!!!!!!!
Semua ini adalah karunia Allah kita harus merasa beruntung karena dijadikan jalan; Jalan rezeki bagi tetangga, jalan ilmu bagi semua orang, jalan kesuksesan bagi semuanya Allahlah yang memberi.
Inilah orang yang akan sukses, karena dia tidak menjadi sombong apalah artinya kita mendapatkan banyak hal kalau kita tidak mendapat ridlo dari Allah karena kesombongan kita. Dengan cara beribadah yang benar, membuat kita semakin tawadhu, kokoh mengadbi kepada Allah, hati tentram

Cara Menanamkan Hati yang Ikhlas

Cara Menanamkan Hati Yang Ikhlas

Ikhlas ( Laa Tahzan … Ikhlaskan Saja… )

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!
Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.
Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.
Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”
Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).
Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”
Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.
Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Allaahuakbar.***

7 Cara Menjadi Guru yang Profesional

7 cara menjadi guru yang profesional dalam bersikap

1.      Anda sedang berada diruang guru untuk beristirahat atau sekedar berkumpul dengan rekan sejawat? Sedikit demi sedikit ubah kebiasaan untuk membicarakan hal dan topik diluar areal kita sebagai pendidik professional. Pertama kali anda mungkin akan dianggap aneh, namun sebagai guru jangan khawatir dianggap aneh jika yang kita maksudkan adalah demi perbaikan pola pikir dalam bersikap dan berkarier. Sekarang mana yang lebih penting, membicarakan gosip artis terbaru atau menganalisa pola pikir pemilih pemula dalam pemilu yang baru lalu yang nota bene adalah siswa-siswi kita? Tidak itu saja banyak topik yang jika kita renungkan, tidak layak didiskusikan oleh guru sebagai pendidik. Jika anda masih merasa sulit untuk melakukan hal diatas, caranya gampang, cukup cari bacaan yang bermanfaat, bacalah maka anda akan terhindar dari pembicaraan yang sia-sia di ruang guru.

2.      Jika anda punya rekan baru, bimbinglah dan berikan support dan dukungan untuk maju dengan cara selalu berkomentar positip untuk hal-hal yang dilakukannya. Tempatkan diri anda pada dirinya, maka anda akan menjadi rekan kerja yang supportif dan mau mengerti.
3.      Saat rapat, usahakan lah memberikan ide yang terbaik, masalahnya bukan pada diterima atau tidak, tapi sudahkah anda belajar meyakinkan orang lain bahwa ide andalah yang terbaik. Hal yang terbaik ketika meyakinkan rekan sekerja adalah dengan menggunakan data yang berupa hasil riset.
4.      Jadilah guru yang berpikiran terbuka atas ide atau pendapat orang lain, menyadari kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, dijamin makin hari wawasan dan kualitas diri kita sebagai guru akan bertambah.
5.      Ciptakan jaringan bagi diri sendiri yang membuat anda semakin hari berubah kearah guru yang lebih baik. Gunakan situs pertemanan seperti facebook untuk membuat jaringan pada pribadi-pribadi yang membuat anda bersemangat untuk maju. Jangan gunakan situs pertemanan untuk pelarian ketika anda mempunyai masalah dengan rekan sekerja di sekolah. Sambil berusaha sedikit demi sedikit menyelesaikan hal yang mungkin menjadi ganjalan , buktikan bahwa jika anda tidak mendapatkan support yang baik disekolah anda bisa mendapatkannya dengan bantuan teknologi.
6.      Semua guru berbeda, seperti juga terhadap siswa, sebagai rekan kita semestinya menjadikan perbedaan itu sebagai anugrah. Dengan menyadari perbedaan, pikiran kita akan lebih cepat terbuka ketika menerima kritik, masukan dan ide dari rekan sekerja. Saat yang sama kita menjadi lebih jujur mengenai kelebihan dan tidak malu mengatakan kekurangan sebagai pribadi.
7.      Jangan takut untuk dibicarakan oleh orang lain ‘dibelakang’. Terkadang sebagai guru, hanya karena takut dibicarakan orang lain dibelakang, guru menjadi malas untuk berinovasi dan melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan beda. Padahal jika sebagai guru, kita yakin bahwa hal yang kita lakukan demi kebaikan siswa, untuk apa pusing mendengarkan pendapat orang lain. Mari mensucikan niat bahwa semua hal yang terbaik yang kita lakukan adalah demi mempersiapkan masa depan siswa, bukan demi karier, demi dipuji rekan, atasan dan orang tua siswa.

Situs Wiladeg

situs wiladeg berada di desa wiladeg, kecamatan karangmojo, gunung kidul, jogjakarta. situs ini sendiri terdiri dari sebuah arca nandi, komponen candi dan beberapa artefak.

kawasan situs wiladeg


situs wiladeg sendiri mempunyai keunikan yaitu arca nandinya terlihat agak kurus dan agak menyerupai hewan lain (45u). keberadaan nandi ini juga tergolong terawat, sebab arca tersebut telah dibuatkan rumah-rumahan, sebagi penanda bahwa warga sekitar situs teramat menghormati peninggalan nenek moyang. keadaan nandinyapun masih cukup baik, bagian kepalanya masih utuh, tidak seperti nandi-nandi lainny yang bagian kepalanya telah melayang entah kemana.
arca nandi situs wiladeg


tidak jauh dari arca nandi wiladeg, terdapat 2 kamar mandi umum yang di bedakan jenisnya, perempuan dan wanita di pisahkan. dan di situs wiladeg inipun terdapat beberapa kolam mata air, dan di salah satu mata air tersebut terdapat reruntuhan komponen batu candi yang masih tersisa. dan kemungkinan komponen batu candi lainnya masih terkubur di dalam tanah, atau malah telah dijadikan sebagai bahan bangaunan warga yang kurangnya memahami arti melestarikan sejarah bangsa.
sebuah kolam yang di percaya masih menyimpan batu candi yang masih tersisa


arah untuk menuju ke desa wiladeg ini agak terlampau rumit bagi orang yang bukan asli kota gunung kidul tersebut. dan di himbau bagi pembaca yang hendak menuju ke situs ini jangan sungkan-sungkan untuk bertanya. sebab jarak desa antar desa di gunung kidul itu jaraknya bisa sangat berjauhan.

NB 

5 Cara Menulis Cerpen

5 Cara Menulis Cerpen

Menulis cerpen itu mudah. Sama seperti kalau kita berbicara, bercerita, hanya bedanya menulis cerpen adalah bercerita dengan tulisan. Jadi lupakan segala teori penulisan cerpen yang muluk-muluk dan mulailah bercerita…Oke daripada mbulet gak karuan sekarang langsung ke langkah pertama :

1. Nyalakan komputermu, mulailah menulis kata pertama….terserah tidak harus bingung milih kata. Kalau susah cobalah dengan kata… “Pada suatu hari.” .ntar gampang kalau mau di edit.


2. Mulailah dengan sudut pandang orang pertama. Jangan salah, sudut pandang ini sering dipakai oleh novelis besar seperti John Grisham, atau almarhum Michael Crichton yang menelorkan karya Jurassic Park.

Contoh :
Pada suatu hari aku sedang mengetik di kamarku, lalu tiba-tiba Shanti memanggilku, “ Ron, Ronny.., kamu lagi ngapain? “ Aku diam saja sambil membatin “ngapain sih cewek ini gangguin aja” .Aku kembali menulis cerpenku dst

1. Hapus semua kaidah penulisan cerpen yang kamu dapat dari bangku SD sampe kuliah, karena itu hanya menghambat kreatifitasmu, bayangin aja gimana mau nulis kalo aturannya banyak banget, Harus bikin kerangka karanganlah, harus ada idepokoklah, harus EYD lah harus baku kalimatnya, harus tanda bacanya bagus , harus deskriptif. Padahal banyak lho penulis yang menulis gak jelas tapi malah terkenal karena dinggap cerpennya misterius hehehe, padahal mungkin emang lupa ngasih ending..so jangan khawatir. Menulis cerpen dulu mikir belakangan ..
2. Trus gimana bikin cerpen yang bagus? Gak ada ide? halah ..ide itu otomatis selalu ada di kepalamu, gak perlu melamun cari inspirasi, cukup tulis kehidupanmu sehari ini saja.. Coba lihat salah satu syairnya slank..”aku langsung bangun dan bakar rokok..” nah gitu aja jadi lagu terkenal.. coba lihat contoh :

Waduh, aku terlambat kuliah nih. Padahal Jakarta selalu macet. Belum mandi nih, mandi dulu ah.. , Eh lagi asiknya mandi tiba tiba handphoneku bunyi. Gimana nih, terpaksa deh aku keluar dari kamar mandi berlilit handuk masih basah kuyup. Yak, berhasil mencapai handphone dan kuangkat “ halooowww..” ……dst

5. Dah gitu aja, kalo banyak2 malah gak nulis2, selamat berkarya cerpenmaniaaa…, kalo kesulitan kembalilah ke poin 1

Tehnik Menulis Cerpen

Bagi mereka yang ingin menjadi novelis besar, tak ada salahnya memulai karir dengan menulis cerpen terlebih dahulu. Dalam situs www.write101.com (diterjemahkan oleh Ary), terdapat sebuah teknis sederhana yang bisa dijadikan jalan masuk memahami bagaimana caranya menulis cerpen itu. Jelasnya sebagai berikut;

Ketika mulai menyusun cerpen;

1. Taruh seseorang di atas pohon.
2. Lempari dia dengan batu.
3. Buat dia turun.

Kelihatannya aneh, tapi coba pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah-langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Perencanaan Cerpen

Taruh seseorang di atas pohon, munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.

Lempari dia dengan batu. Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh, Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.

Buat dia turun, Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh, Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.

Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.

Bagaimana, sudah paham? Teknik tersebut adalah langkah sederhana yang menjadi bekal awal untuk menulis cerpen. Selanjutnya, perlu diperhatikan beberapa teknik berikut;

1. Tema. Dalam sebuah cerpen, tema perlu kita pegang. Tema inilah yang menjadi benang merah ketika seorang cerpenis mulai bekerja. Seperti dalam karya non fiksi dimana ada gagasan utama, dalam cerpen juga begitu, gagasan utamanya tetap harus kuat terasa ketika orang selesai membaca karya cerpen yang dibuat oleh seorang pengarang.

2. Alur. Alur ini perlu dibangun secara lengkap. Dalam arti terbaca jelas bagaimana pembukaan, pemunculan konflik dan pada akhirnya sang pengarang mengakhiri sebuah cerita. Satu hal yang sering terjadi, pengarang terlalu bertele-tele dan berlama-lama dalam pembukaan cerita sehingga bagian konflik dan penyelesainnya malah menggantung. Nah, porsi masing-masing perlu diseimbangkan agar cerita menjadi utuh.

3. Kharakter tokoh. Dalam cerpen, usahakan tokoh tidak terlalu banyak. Justru, yang paling penting adalah bagaimana membuah tokoh rekaan dalam sebuah cerpen tersebut bisa dikenang oleh pembaca.

4. Dialog. Dalam membangun dialog juga berlaku sama. Perlu dibangun kekuatan kata-kata yang keluar dari sang tokoh dalam cerpen. Kata-kata yang menggugah, menginspirasi atau memberikan kesan khas pada sang tokoh yang mengucapkannya.

5. Setting. Tempat kejadian usahakan begitu dekat dengan pembaca. Jika sulit, imajinasikan dan narasikan tempat-tempat itu agar terkesan khas sehingga pembaca akan bisa merasakan seolah-olah tempat itu ada, unik dan menarik.

6. Sepenggal kisah. Dalam cerpen, cukup ceritakan sepenggal kisah saja. Jangan terlampau mendedahkan kisah sang tokoh dalam rentang waktu berhari-hari atau berbulan-bulan. Bahkan, kisah satu jam bahkan 10 menit sang tokoh pun cukup asalkan memang menarik.

Dari kisah nyata menjadi cerpen.

Sebagai tambahan, dibawah ini ada tips menarik bagaimana mengangkat kisah nyata menjadi sebuah cerpen (saya comot dari blognya Jonru, www.jonru.multiply.com).

Emangnya sinetron Islam aja yang dibikin berdasarkan kisah nyata. Cerpen juga bisa kok. Dan sebenarnya, ini bukan “barang baru”. Sebab, nyaris semua pengarang pernah menulis cerpen berdasarkan kisah nyata, baik itu pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain atau kejadian tertentu yang dilihat oleh si pengarang.

Lantas, kenapa harus dibahas di topik ini? Apa istimewanya?.

Saya merasa perlu membahasnya, karena baru-baru ini saya membaca dua cerpen dari dua orang teman yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Setelah saya baca, terus terang saya kecewa. Sebab cerpen tersebut sama persis dengan cerita aslinya. Isi cerita, alur cerita, semuanya sama. Yang berbeda hanya nama-nama tokoh dan settingnya. Selain itu, cerpennya pun disampaikan dengan gaya yang biasa-biasa saja.

Sebenarnya, dalam mengangkat sebuah kisah nyata ke dalam cerpen, bagaimana teknis menulis yang baik?

Secara umum, tekniknya sama saja dengan teknik penulisan lainnya. Tapi menurut saya, yang perlu diingat adalah: kisah nyata tersebut hanyalah sebuah IDE. Sebagai ide, kita bebas mengembangkannya. Mau kita ubah ceritanya, ditambahi, dikurangi, dan seterusnya, semua terserah kita. Tak ada yang melarang. Toh kisah nyata itu bukan sebuah sejarah, hanya peristiwa sehari-hari yang biasa.

Memang, bukan berarti kita tidak boleh membuat cerpen yang isinya sama persis dengan kisah nyatanya. Ya boleh-boleh saja, dong. Yang saya maksud pada topik ini adalah: Kita jangan sampai berpikir bahwa cerpen yang kita tulis tidak boleh merubah sedikit pun kisah nyatanya. Sebab sekali lagi, kisah nyata tersebut bukan sebuah sejarah. Sekadar berbagi tips, berikut adalah contoh langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam mengubah sebuah kisah nyata menjadi cerpen.

• Carilah bagian dari kisah nyata itu yang kita anggap menarik. Bagian yang kurang menarik, atau tidak menarik sama sekali, lupakan saja.
• Galilah bagian yang menarik tersebut, lalu kembangkan ceritanya sesuai keinginan kita.
• Kalau perlu, carilah sudut pandang yang unik, agar ceritanya menjadi lebih bagus.

Setelah itu, kita bisa langsung menulis cerpennya. Saat menulis ini, kita sudah boleh membuang jauh-jauh si kisah nyata tersebut. Lupakan saja. Toh kita sudah punya modal berupa ke-3 poin di atas.

Yang juga penting, jangan merasa “terbebani” oleh hal-hal yang melekat pada kisah nyata tersebut, sebab kita bisa mengubah semuanya sesuka kita. Sebagai contoh, si pelaku pada kisah nyata adalah seorang pria. Ketika diubah jadi cerpen, jenis kelaminnya kita ubah jadi wanita. Atau, kisah nyata ini terjadi di Jakarta, tapi pada cerpennya diubah menjadi New York. Dan seterusnya. Ini semua boleh-boleh saja. Asalkan cerita yang kita buat tetap logis (masuk akal) dan menarik

Kedudukan Wanita Dalam Pandangan Islam

Di antara masalah yang sering dipersoalkan dalam kepustakaan maupun
forum diskusi, adalah kedudukan wanita dari berbagai sudut pandang dan
perspektif dalam masyarakat. Dalam masyarakat (adat) Indonesia misalnya,
kedudukan wanita berbeda-beda. Perbedaan itu setidaknya disebabkan oleh
dua faktor. Pertama, bentuk dan susunan masyarakat tempat wanita tersebut
berada. Kedua, sistem nilai yang dianut masyarakat bersangkutan. Sebab,
sistem nilai adalah konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar
warga dari masyarakat bersangkutan mengenai apa yang mereka anggap
berharga dalam kehidupan mereka. Sistem nilai ini sekaligus berfungsi
sebagai pedoman kehidupan mereka.
Sementara itu, dalam suatu masyarakat yang dibina berdasarkan ajaran
Islam, otomatis kedudukan wanita sejatinya lebih ditentukan ajaran
tersebut.
Ajaran islam sendiri memberi kedudukan dan penghormatan yang tinggi
kepada wanita, dalam hukum ataupun masyarakat. Dalam kenyataan, jika
kedudukan tersebut tidak seperti yang diajarkan ajaran Islam maka
itu adalah soal lain. Sebab, struktur, adat, kebiasaan dan budaya
masyarakat juga memberikan pengaruh yang signifikan.
Beberapa bukti yang menguatkan dalil bahwa ajaran Islam memberikan kedudukan
tinggi kepada wanita, dapat dilihat pada banyaknya ayat Alquran yang
berkenaan dengan wanita. Bahkan untuk menunjukkan betapa pentingnya
kedudukan wanita, dalam Alquran terdapat surah bernama An-Nisa, artinya
wanita. Selain Alquran, terdapat berpuluh hadits (sunnah) Nabi Muhammad SAW
yang membicarakan tentang kedudukan wanita dalam hukum dan masyarakat.
Pada masyarakat yang mengenal praktik mengubur bayi wanita hidup-hidup,
ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sangat revolusioner, yakni: "Yang
terbaik di antara manusia adalah yang terbaik sikap dan prilakunya terhadap
kaum wanita". Atau pula: "Barangsiapa yang membesarkan dan mendidik dua
putrinya dengan kasih sayang, ia akan masuk sorga". Kemudian: "Sorga itu
berada di bawah telapak kaki ibu" (hadits).
Dalam catatan sejarah dapat ditelusuri, ajaran Islam telah mengangkat
derajat wanita sama dengan pria dalam bentuk hukum, dengan memberikan hak
dan kedudukan kepada wanita yang sama dengan pria sebagai ahli waris
mendiang orangtua atau keluarga dekatnya. Hukum Islam pula yang memberikan
hak kepada wanita untuk memiliki sesuatu (harta) atas namanya sendiri.
Padahal ketika itu kedudukan wanita rendah sekali, bahkan dalam masyarakat
Arab yang bercorak patrilineal sebelum datang Islam, wanita mempunyai banyak
kewajiban, tetapi hampir tidak mempunyai hak. Wanita dianggap benda belaka,
ketika masih muda ia kekayaan orangtuanya, sesudah menikah ia menjadi
kekayaan suaminya. Sewaktu-waktu mereka bisa diceraikan atau dimadu begitu
saja.
Fisiknya yang lemah, membuat wanita dipandang tak berguna karena ia tak
dapat berperang mempertahankan kehormatan. Pandangan ini tentu saja
merendahkan derajat wanita dalam masyarakat. Kedudukan wanita yang rendah
itulah, kemudian menjadi salah satu hal yang diperangi dan ditinggalkan oleh
ajaran Islam.
Menurut ajaran Islam:
1. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam pandangan Allah (QS Al-Ahzab:35,
Muhammad:19). Persamaan ini jelas dalam kesempatan beriman, beramal saleh
atau beribadah (shalat, zakat, berpuasa, berhaji) dan sebagainya.
2. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam berusaha untuk memperoleh,
memiliki, menyerahkan atau membelanjakan harta kekayaannya (QS An-Nisa:4 dan
32).
3. Kedudukan wanita sama dengan pria untuk menjadi ahli waris dan memperoleh
warisan, sesuai pembagian yang ditentukan (QS An-Nisa:7).
4. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam memperoleh pendidikan dan ilmu
pengetahuan: "Mencari/menuntut ilmu pengetahuan adalah kewajiban muslim pria
dan wanita" (Hadits).
5. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam kesempatan untuk memutuskan
ikatan perkawinan, kalau syarat untuk memutuskan ikatan perkawinan itu
terpenuhi atau sebab tertentu yang dibenarkan ajaran agama, misalnya melalui
lembaga fasakh dan khulu', seperti suaminya zhalim, tidak memberi nafkah,
gila, berpenyakit yang mengakibatkan suami tak dapat memenuhi kewajibannya
dan lain-lain.
6. Wanita adalah pasangan pria, hubungan mereka adalah kemitraan,
kebersamaan dan saling ketergantungan (QS An-Nisa:1, At-Taubah:71,
Ar-Ruum:21, Al-Hujurat:13). QS Al-Baqarah:2 menyimbolkan hubungan saling
ketergantungan itu dengan istilah pakaian; "Wanita adalah pakaian pria, dan
pria adalah pakaian wanita".
7. Kedudukan wanita sama dengan kedudukan pria untuk memperoleh pahala
(kebaikan bagi dirinya sendiri), karena melakukan amal saleh dan beribadah
di dunia (QS Ali Imran:195, An-Nisa:124, At-Taubah:72 dan Al-Mu'min:40).
Amal saleh di sini maksudnya adalah segala perbuatan baik yang diperintahkan
agama, bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan hidup dan
diridhai Allah SWT.
8. Hak dan kewajiban wanita-pria, dalam hal tertentu sama (QS
Al-Baqarah:228, At-Taubah:71) dan dalam hal lain berbeda karena kodrat
mereka yang sama dan berbeda pula (QS Al-Baqarah:228, An-Nisa:11 dan 43).
Kodratnya yang menimbulkan peran dan tanggung jawab antara pria dan wanita,
maka dalam kehidupan sehari-hari --misalnya sebagai suami-isteri-- fungsi
mereka pun berbeda. Suami (pria) menjadi penanggungjawab dan kepala
keluarga, sementara isteri (wanita) menjadi penanggungjawab dan kepala
rumahtangga.
Menurut ajaran Islam, seorang wanita tidak bertanggungjawab untuk mencari
nafkah keluarga, agar ia dapat sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada
urusan kehidupan rumahtangga, mendidik anak dan membesarkan mereka. Walau
demikian, bukan berarti wanita tidak boleh bekerja, menuntut ilmu atau
melakukan aktivitas lainnya. Wanita tetap memiliki peranan (hak dan
kewajiban) terhadap apa yang sudah ditentukan dan menjadi kodratnya.
Sebagai anak (belum dewasa), wanita berhak mendapat perlindungan, kasih
sayang dan pengawasan dari orangtuanya. Sebagai isteri, ia menjadi kepala
rumah tangga, ibu, mendapat kedudukan terhormat dan mulia. Sebagai warga
masyarakat dan warga negara, posisi wanita pun sangat menentukan

Islam Tidak Membolehkan Poligami


ISLAM TIDAK MEMBOLEHKAN POLIGAMI


“ Semua wanita rasanya tak akan mau dipoligami”. Jangankan kita, putri Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah, tak mau dipoligami. Dan Nabi Muhammad sendiri melarang sobatnya Ali bin Abi Thalib untuk melakukan poligami terhadap putrinya. Nabi mengatakan “ Fatimah itu bagian dari diriku . Menyakiti Fatimah sama dengan menyakiti diriku. Nabi juga memberitahu bahwa poligami akan berdampak sangat menyakitkan. Pernyataan Nabi tersebut dilakukan di depan publik “ Saya tidak izinkan! Saya tidak izinkan! Saya tidak izinkan! Diulang sampai 3 kali.
            Mereka yang beranggapan bahwa Islam membolehkan poligami, karena mereka hanya  membaca Surat An Nissa ayat 3 secara sepotong – sepotong. Bunyi ayat tersebut  “ Fan kihuu maa thaaba lakum wa rubaa. Fain khiftum alla ta’diluu fawaahidatan “ artinya “ Kawinlah kamu ( laki-laki ) dengan perempuan, dua, tiga atau empat. Jika kamu sekalian merasa khawatir , takut untuk berbuat tidak adil, maka kawinilah satu perempuan saja”.
            Namun , kalau keadilan diukur dari ukuran laki-laki, pasti laki-laki akan mengatakan “ saya bisa memberikan rumah yang sama, mobil yang sama, perhiasan yang sama, hari yang sama untuk bercinta,”, dll. Tapi yang namanya keadilan adalah dari hati, cinta dan kasih sayang, apakah bisa ???
            Dalam Al Quran , kata keadilan ada 2 macam yaitu :
  1. Qasata yang artinya keadilan yang bersifat materiil
  2. ‘Adala yang artinya keadilan yang bersifat immaterial
Padahal dalam ayat Surat An Nissa disebutkan “ Alla ta’diluu “ yang menggunakan kata ‘adala yang berarti yang dituntut keadilan yang bersifat immaterial ( cinta, kasih sayang ) , ini susah. Nabi melihat kesengsaraan orang yang dipoligami. Banyak imam, salah satunya Imam Al Thabari, Ibnu Hasan , dll mengatakan bahwa ayat tersebut sebenarnya ketidakbolehan / keharaman dari poligami karena mudharatnya lebih banyak daripada manfaatnya.
Mudharatnya seperti fakta yang terjadi di masyarakat, misalnya kesengsaraan yang dirasakan oleh istri yang dimadu, juga kepada anak-anaknya. Permaduan ( poligami ) merupakan pengkhianatan terhadap istri pertama. Dan kadang-kadang pengkhianatan ini membuat istrinya sakit hati, putus asa, dll. Bahkan kalau istrinya sakit, sama dengan mempercepat kematiannya. Yang tidak kuat , bisa bunuh diri , anak-anaknya terkadang mengikuti jejak sang ayah atau lari ke narkoba dst. Sehingga dampak poligami lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dan Islam mengajarkan untuk menghindari / mencegah hal-hal yang akan membawa mudharat. Ketahuilah bahwa daerah larangan Alloh dalam perkara-perkara yang haram ( syubhat ).